Monday, August 26, 2019

Perbedaan Besar Antara Penjualan Album Fisik Generasi Masa Lalu dan Sekarang

Penjualan Album Fisik Generasi Masa Lalu dan Sekarang

Banyak fans Kpop sekarang meremehkan keberhasilan grup generasi masa lalu, karena hasil penjualan album fisik mereka lebih rendah dibandingkan grup generasi saat ini. Mari kita lihat perbedaan di antara mereka.

Ingatlah bahwa, penyanyi yang mendapat penjualan tertinggi akan mendapat kesuksesan. Namun jaman makin berkembang! Jika penjualan album mengalami banyak kemerosotan, apakah dianggap kegagalan? Misalnya, album boyband terlaris The Backstreet Boys terjual lebih dari 30 juta kopi pada tahun 1999, namun 10 tahun kemudian, album baru mereka hanya terjual 300.000 kopi pada tahun 2009.

Generasi Pertama = Kaset Tipe
Isi: Kaset tipe, catatan Album, lirik lagu
Kaset Tipe
Kaset Tipe HOT, Fin.KL, dan SES

Pada waktu itu, internet masih belum familiar. Orang-orang yang ingin mendengar lagu favorit cuma sebatas di radio atau TV saja dan berlanjut membeli album. Inlah satu-satunya cara agar bisa mendengarkan lagu yang mereka sukai kapan pun mereka mau. Kaset sangat murah, jadi penggemar dan masyarakat umum akan membelinya tanpa berpikir panjang. Saat ini kaset-kaset itu harganya lebih mahal daripada CD album, karna sifatnya yang langka dan masih menarik minat kalangan kolektor. Masa kejayaan kaset berakhir pada akhir 1990-an.

Generasi Kedua = Audio CD
Isi: CD, catatan album, Photo book
Audio CD
CD Super Junior

Selama hari-hari itu, media sosial masih terbatas. Album KPop tidak dapat diakses seperti pada generasi ketiga. Kaset sudah menjadi barang lama dan CD malah makin mahal. Juga dengan meningkatnya MP3 dan download musik ilegal, penjualan album fisik turun sangat drastis. Tidak ada yang menarik penggemar untuk membeli lebih dari 1 album, karena album itu tidak menawarkan barang-barang spesial kepada penggemar.

Generasi ketiga = album CD dengan banyak versi dan konten serta Fan meeting
album CD dengan banyak versi dan konten serta Fan meeting

EXO dikenal sebagai grup pertama yang merilis banyak versi berbeda dari edisi album yang sama. Inovasi inilah yang menghidupkan kembali pasar album fisik.

Pada generasi ke-3, saat grup merilis edisi album, albumnya memuat banyak konten seperti photo book, poster, kartu foto yang ditandatangani secara acak oleh para anggota, stiker, pos card dan kode lotre untuk bertemu langsung dengan sang bintang. Nah, hi-touch atau fanmeet inilah yang membuat penggemar membeli banyak album.

Bahkan ada seorang penggemar Jepang mengatakan, dia sampai membeli 45 album tunggal agar berkesempatan menghadiri acara jabat tangan BTS. Sialnya, dia tidak mendapat kode lotrenya dan ingin menjual atau di tukar dengan barang lain.

album bts

Perhatikan isi album TWICE Fancy You: Photobook, 3 sampul berbeda, acak 1 dari 9 cd, acak 1 dari 9 poster, acak 1 dari 3 stiker, acak 5 dari 90 photo card. Sebagai fans sejati, beli 1 album masih belum cukup kan? Belum lagi, iya kalau sticker atau poster di dalam milik bias pilihanmu!

Fancy You

Fancy You 2

Fancy You 3

Fancy You 4

Kamu bisa menemukan banyak perbedaan di internet. Penjualan album seperti ini, telah berubah menjadi kompetisi kreatif di generasi ketiga.

Bagaimana menurutmu, generasi mana yang terbaik?